Kementerian Pertanian Bekerjasama dengan KOLTIVA dalam Proyek Pengembangan Kawasan Lahan Kering Hortikultura di 7 Provinsi di Indonesia

REDAKSI JAWA TIMUR

- Redaksi

Senin, 1 Juli 2024 - 20:34 WIB

6032 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan KOLTIVA meluncurkan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering (Horticulture Development Dryland Area Project, HDDAP). Proyek ini bertujuan meningkatkan produktivitas, kualitas, dan rantai nilai produk hortikultura di Indonesia, serta melibatkan tujuh provinsi dan 13 kabupaten. HDDAP dijadwalkan berlangsung dari tahun 2024 hingga 2028.

Pada 20-22 Mei 2024, Kementerian Pertanian dan KOLTIVA melakukan kunjungan lapangan ke tujuh provinsi tersebut—Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali, NTT, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah—untuk memantau implementasi proyek HDDAP. Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan lebih dari 10.000 hektar lahan kering menjadi lahan budidaya hortikultura, dengan bantuan teknologi KoltiTrace MIS untuk meningkatkan ketertelusuran dan pengelolaan pertanian.

Proyek HDDAP didukung oleh teknologi KoltiTrace MIS untuk meningkatkan ketertelusuran dan pengelolaan pertanian.
Proyek HDDAP didukung oleh teknologi KoltiTrace MIS untuk meningkatkan ketertelusuran dan pengelolaan pertanian.

Sebagai bagian dari komitmen ini, KOLTIVA memperkenalkan KoltiTrace, sebuah Sistem Informasi Manajemen (MIS) yang dirancang untuk memantau dan mengelola proyek-proyek agrikultur dengan lebih efektif. Sistem ini tidak hanya memastikan transparansi dalam rantai pasok, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan strategis melalui dashoboard yang canggih.

Dalam sistem ini, misalnya terdapat berbagai fitur seperti Geo Location & Mapping Features yang memungkinkan Kementerian Pertanian RI untuk memantau operasional, membuat keputusan berbasis data, mengoptimalkan biaya, dan meningkatkan hasil dengan sistem pelacakan yang terbukti, serta Manajemen Rantai Pasokan Produsen. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk memverifikasi pelacakan produsen dan mengakses dasbor KPI yang komprehensif, disesuaikan dengan perjanjian dan kebijakan privasi, serta masih banyak lagi fitur lainnya.

Dengan pendekatan ini, KOLTIVA dapat menunjukkan bahwa praktik budidaya dan aktivitas ekonomi di sektor pertanian dapat menjadi lebih berkelanjutan dan layak dibiayai sehingga KOLTIVA dapat mendorong transformasi sektor hortikultura menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sebagai salah satu lokasi penerima kegiatan HDDAP telah melaksanakan pelatihan khusus pengoperasian KoltiTrace MIS.
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sebagai salah satu lokasi penerima kegiatan HDDAP telah melaksanakan pelatihan khusus pengoperasian KoltiTrace MIS.

Dalam kunjungan tersebut, pengawas kecamatan, ketua komponen, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan tim sekretariat mengikuti pelatihan penggunaan Aplikasi Mobile KoltiTrace MIS. Pelatihan ini mencakup pencatatan data rinci tentang produsen dan lahan mereka, penggunaan antarmuka dan fitur aplikasi, serta praktik langsung di lokasi produksi. Data yang dikumpulkan mencakup latar belakang keluarga hingga proses monitoring dan evaluasi, dengan tujuan memperkuat kapasitas produsen dalam memanfaatkan lahan kering secara efisien.

Pada acara peluncuran di Surabaya akhir bulan lalu, ditegaskan bahwa program HDDAP akan berlangsung selama lima tahun, dengan tujuan memberikan manfaat substansial bagi produsen, termasuk pada pemberdayaan perempuan. Program ini mencakup modernisasi pertanian, kolaborasi antara produsen dan sektor swasta, stimulasi permintaan pasar, dan peningkatan kapasitas bisnis kelompok produsen.

Proyek HDDAP tidak hanya berfokus pada transformasi pertanian melalui digitalisasi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kehidupan produsen dengan memberikan bantuan langsung berupa sarana produksi pertanian dan peningkatan keterampilan. Melalui program ini, produsen menerima dukungan penting seperti pupuk, peralatan pertanian, dan sarana produksi lainnya, memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan praktik pertanian dan meningkatkan hasil panen, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi mereka.

“Pemetaan rantai pasokan dalam KoltiTrace MIS merupakan hal yang krusial bagi sektor hortikultura. Sistem ini memberdayakan pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam produksi dan distribusi,” kata Manfred Borer, CEO dan Co-Founder KOLTIVA. Dengan sistem KoltiTrace MIS, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas upaya pembangunan hortikultura, memperkuat kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, dan memastikan optimalisasi sumber daya.

Tentang KOLTIVA

KOLTIVA menawarkan teknologi yang berpusat pada manusia dan solusi di lapangan dengan melakukan digitalisasi bisnis pertanian dan membantu produsen kecil beralih ke praktik berkelanjutan dan sumber yang dapat ditelusuri. KOLTIVA merupakan startup terkemuka di Indonesia dalam bidang pertanian berkelanjutan dan pelacakan rantai pasokan. Sebagai penyedia teknologi global, KOLTIVA membangun rantai pasokan yang etis, transparan, dan berkelanjutan, membantu perusahaan memperkuat ketahanan dan transparansi bisnis.

KOLTIVA membantu bisnis dan pemasok mereka mematuhi peraturan yang berlaku dan tuntutan konsumen di seluruh dunia dengan solusi ketertelusuran. Beroperasi di lebih dari 61 negara dan didukung oleh jaringan 16 kantor dukungan pelanggan dan lebih dari 1.100 karyawan, KOLTIVA mendukung lebih dari 10.000 perusahaan dalam membangun rantai pasokan yang transparan dan kuat serta memberdayakan lebih dari 1.300.000 produsen untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Koding Next Luncurkan e-Book Gratis: Panduan AI untuk Orang Tua dan Anak!
Ciri-Ciri Pembalut Berbahaya yang Wajib Dihindari
Rasakan Kecerdasan Kehidupan Masa Depan Bersama Hisense di IFA 2024
Pop Mie Gandeng EVOS Hadirkan Keseruan Esports Lewat Pop Mie Campus Gaming Ground
Fabil Natural Berambisi Jadi Pemain Skincare Terbesar di Asean
Sinergi Indonesia Menuju Sukses World Expo 2025 Osaka
Mirip dengan 2016, Kemana Arah Bitcoin Cycle Tahun Ini?
Telkom, Universitas Padjadjaran, dan British Council Resmikan Fasilitas Pusat Layanan Disabilitas, Assistive Learning Hub, dan Telkom Digital Talent Corner

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 20:45 WIB

Korban kebakaran Bagan Deli : Rindu ini terobati saat Sang Pejuang Dhuafa dan KSJ. Hadir

Selasa, 26 November 2024 - 21:59 WIB

Transparansi dan Objektivitas, Kakanwil Pimpin Langsung Uji Kompetensi Pengisian Jabatan di UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi

Sabtu, 23 November 2024 - 06:15 WIB

KPU Kota Medan Berikan Sosialisasi Pilkada 2024 kepada Warga Binaan Rutan Perempuan Medan

Jumat, 22 November 2024 - 17:22 WIB

Sambangi Kantor Pertanahan Kota Samarinda, Theo Adrianus Kalapas Narkotika Samarinda Lakukan Kordinasi Ke Kantor Pertanahan Kota Samarinda

Kamis, 21 November 2024 - 18:19 WIB

KPU Kota Medan Berikan Sosialisasi Pilkada 2024 kepada Warga Binaan Rutan Perempuan Medan

Kamis, 21 November 2024 - 10:08 WIB

Lemahnya Perlindungan Data Pribadi berpotensi merusak demokrasi Indonesia

Kamis, 21 November 2024 - 08:26 WIB

Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Razia Gabungan Bersama TNI, Polri, dan BNN Kabupaten Simalungun

Selasa, 19 November 2024 - 17:42 WIB

Menteri Agus Andrianto : Video Viral Pesta Sabu, Kalapas di Non Aktifkan dan Penyebar Video Diposisikan Justice Kolaborator

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

KPPN Kutacane mengelar Road to Hakordia Tahun 2024

Jumat, 6 Des 2024 - 12:13 WIB

ACEH TENGGARA

Sapda Knpi Aceh di kabupaten Aceh tenggara

Rabu, 4 Des 2024 - 19:39 WIB