Akibat Asal Ngomong Ketua DPRD Garut Dilempari Botol Air Mineral

WARTA PERUBAHAN MEDAN

- Redaksi

Minggu, 16 Juni 2024 - 20:12 WIB

60214 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut

Aktivis pergerakan dunia pendidikan sekaligus dosen administrasi publik di salah satu Perguruan Tinggi Swasta, yakni Elsa Wiganda, M.Pd., M.Si., MCE asal Pameungpeuk Garut Selatan menyampaikan kekecewaan yang sangat mendalam terhadap sikap Ketua DPRD Kabupaten Garut Hj.Euis Ida Wartiah,

Karena perkataannya “mangga nangisna sing sae nya”, Elsa menilai ungkapan Ketua DPRD ini seolah mengolok-ngolok dan dinilai kurang empati terhadap peserta aksi pada guru honorer.

Elsa mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ketua DPRD Garut karena melontarkan kalimat yang tidak patut.

“Saya sangat kecewa dan geram terhadap sikap Hj. Euis Ida Wartiah “mangga nangisna sing sae nya” yang kurang humanis dan sangat tidak mencerminkan seorang pejabat publik. Tindakan beliau hanya akan memancing amarah dari seluruh elemen masyarakat,” ungkap Elsa

Saking kesalnya, tambah Elsa, salah satu diantara pendemo sampai ada yang melempari Hj.Euis Ida dengan botol air minum meneral.

Aksi yang digelar oleh guru honorer untuk memperoleh hak mereka justru direspons dengan sikap yang sangat tidak mengenakkan dari pimpinan DPRD Kabupaten Garut.

“Aksi ini dilakukan para guru untuk mendapatkan hak mereka, namun bukan hak yang mereka dapatkan, melainkan perlakuan kurang empati dari Ibu Hj. Euis Ida,”ujarnya

Elsa juga menekankan bahwa sikap Ketua DPRD Garut ini berpotensi memicu gerakan yang lebih besar di masa mendatang. Mungkin saja akan ada aksi lanjutan, bukan hanya terkait substansi aksi sebelumnya, tapi ini persoalan moral seorang pejabat publik yang perlu untuk dibenahi.

Menurut Elsa, ini bukan sekadar masalah prosedural atau administratif, tetapi lebih pada moral dan etika seorang pejabat publik. Sikap yang ditunjukkan oleh Ketua DPRD Kab. Garut dianggap mencerminkan kurangnya komitmen terhadap kepentingan masyarakat dan keadilan sosial. Ini adalah persoalan moral seorang pejabat publik yang perlu dibenahi. Karena dengan adanya tindakan seperti ini hanya akan merusak kepercayaan publik terhadap DPRD Kabupaten Garut.

“Kritikan ini diharapkan dapat menjadi sebuah cerminan juga introspeksi bagi para pejabat publik lainnya untuk lebih peka dan empati terhadap aspirasi masyarakat yang mereka wakili. Dalam demokrasi, keterbukaan dan sikap humanis adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang adil dan lebih baik,” pungkasnya.(brotom)

Berita Terkait

Masyarakat Muslim Singapore Salurkan Bantuan 700 Ekor Hewan Qurban ke Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah di Namo Gajah
Karutan Pangkalan Brandan Berikan Arahan Pada Apel Pagi
Polda Sumut Buktikan Komitmen Ungkap Tindak Pidana Perkebunan, 6 Pelaku Ditangkap
Tidak Ada Kepastian Terkait Pengerusakan Rumah Bambang Desak polres Langkat Tangkap Pelaku

Berita Terkait

Selasa, 20 Agustus 2024 - 22:55 WIB

Polres Simalungun Serahkan Tersangka Korupsi Dana Desa Purwodadi ke Kejari, Kerugian Negara Capai Rp. 337 Juta

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 02:09 WIB

Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Mandek; Ada Apa Dengan Polres Metro Tangerang Kota?

Minggu, 28 Juli 2024 - 03:18 WIB

Gawat..!! Di SPBU Rest Area KM 13,5 Tangerang Mobil Box Seludupkan BBM Bersubsidi Jenis Solar Bergentayangan

Rabu, 24 Juli 2024 - 22:03 WIB

Video Viral Warga Datangi Rumah Ibadah di Teluknaga, Kapolres: Itu Video Lama dan Sudah Kondusif

Minggu, 23 Juni 2024 - 23:46 WIB

HUT Ketua Presidium FPII Gelar Acara Jurnalis Berbagi Kaum Duafa dan Anak Jalanan

Berita Terbaru