Akibat Asal Ngomong Ketua DPRD Garut Dilempari Botol Air Mineral

WARTA PERUBAHAN MEDAN

- Redaksi

Minggu, 16 Juni 2024 - 20:12 WIB

60222 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut

Aktivis pergerakan dunia pendidikan sekaligus dosen administrasi publik di salah satu Perguruan Tinggi Swasta, yakni Elsa Wiganda, M.Pd., M.Si., MCE asal Pameungpeuk Garut Selatan menyampaikan kekecewaan yang sangat mendalam terhadap sikap Ketua DPRD Kabupaten Garut Hj.Euis Ida Wartiah,

Karena perkataannya “mangga nangisna sing sae nya”, Elsa menilai ungkapan Ketua DPRD ini seolah mengolok-ngolok dan dinilai kurang empati terhadap peserta aksi pada guru honorer.

Elsa mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ketua DPRD Garut karena melontarkan kalimat yang tidak patut.

“Saya sangat kecewa dan geram terhadap sikap Hj. Euis Ida Wartiah “mangga nangisna sing sae nya” yang kurang humanis dan sangat tidak mencerminkan seorang pejabat publik. Tindakan beliau hanya akan memancing amarah dari seluruh elemen masyarakat,” ungkap Elsa

Saking kesalnya, tambah Elsa, salah satu diantara pendemo sampai ada yang melempari Hj.Euis Ida dengan botol air minum meneral.

Aksi yang digelar oleh guru honorer untuk memperoleh hak mereka justru direspons dengan sikap yang sangat tidak mengenakkan dari pimpinan DPRD Kabupaten Garut.

“Aksi ini dilakukan para guru untuk mendapatkan hak mereka, namun bukan hak yang mereka dapatkan, melainkan perlakuan kurang empati dari Ibu Hj. Euis Ida,”ujarnya

Elsa juga menekankan bahwa sikap Ketua DPRD Garut ini berpotensi memicu gerakan yang lebih besar di masa mendatang. Mungkin saja akan ada aksi lanjutan, bukan hanya terkait substansi aksi sebelumnya, tapi ini persoalan moral seorang pejabat publik yang perlu untuk dibenahi.

Menurut Elsa, ini bukan sekadar masalah prosedural atau administratif, tetapi lebih pada moral dan etika seorang pejabat publik. Sikap yang ditunjukkan oleh Ketua DPRD Kab. Garut dianggap mencerminkan kurangnya komitmen terhadap kepentingan masyarakat dan keadilan sosial. Ini adalah persoalan moral seorang pejabat publik yang perlu dibenahi. Karena dengan adanya tindakan seperti ini hanya akan merusak kepercayaan publik terhadap DPRD Kabupaten Garut.

“Kritikan ini diharapkan dapat menjadi sebuah cerminan juga introspeksi bagi para pejabat publik lainnya untuk lebih peka dan empati terhadap aspirasi masyarakat yang mereka wakili. Dalam demokrasi, keterbukaan dan sikap humanis adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang adil dan lebih baik,” pungkasnya.(brotom)

Berita Terkait

Masyarakat Muslim Singapore Salurkan Bantuan 700 Ekor Hewan Qurban ke Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah di Namo Gajah
Karutan Pangkalan Brandan Berikan Arahan Pada Apel Pagi
Polda Sumut Buktikan Komitmen Ungkap Tindak Pidana Perkebunan, 6 Pelaku Ditangkap
Tidak Ada Kepastian Terkait Pengerusakan Rumah Bambang Desak polres Langkat Tangkap Pelaku

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 18:19 WIB

KPU Kota Medan Berikan Sosialisasi Pilkada 2024 kepada Warga Binaan Rutan Perempuan Medan

Kamis, 21 November 2024 - 10:08 WIB

Lemahnya Perlindungan Data Pribadi berpotensi merusak demokrasi Indonesia

Kamis, 21 November 2024 - 08:26 WIB

Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Gelar Razia Gabungan Bersama TNI, Polri, dan BNN Kabupaten Simalungun

Sabtu, 16 November 2024 - 21:59 WIB

Polsek Medan Tembung Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan Wanita yang Ditemukan di Tumpukan Sampah

Kamis, 14 November 2024 - 17:52 WIB

Polda Sumut Sebar Ratusan Personel di Seluruh Venue Aquabike Jetski Danau Toba 2024

Kamis, 14 November 2024 - 13:18 WIB

Program Ketahanan Pangan di Lapas Narkotika Pematang Siantar Wujudkan Kemandirian Warga Binaan

Selasa, 12 November 2024 - 07:36 WIB

Kenang Jasa Para Pahlawan, Rutan Perempuan Medan Laksanakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Minggu, 10 November 2024 - 19:01 WIB

Rutan Kelas Pangkalan Brandan Ikuti Pendampingan Pengunggahan dan Verifikasi Data RKT RB B12

Berita Terbaru