Manado – Korupsi Infrastruktur Ruang publik masih diramaikan dengan pemberitaan perihal jalan rusak di daerah. Setelah ruas jalan Poigar, kaiya, maelang dan ruas jalan tenerungan Likupang Bitung ( lokasi di PT MSM ) menyusul menyita perhatian. Jalan dengan retak menganga lebar pada dasarnya dapat kita temui di banyak daerah tapi lebih khusus di tenerungan bitung.Persoalan yang tidak asing ini terjadi bukan hanya karena kurangnya anggaran pembangunan jalan, melainkan juga korupsi.
Tamila menambahkan buruknya kualitas jalan di tenerungan tepatnya di lokasi PT MSM, sudah 3 tahun lebih tak di perhatikan oleh pihak balai jalan nasional,atau pemerintah dan sudah bertahun-tahun tak kunjung di perbaiki. “Pemerintah dinilai tidak becus membangun jalan dan juga antikritik. Padahal, kritik atas jalan yang rusak atau retak parah tersebut adalah kritik berdasar. Jalan adalah fasilitas publik yang diakses warga sehari-hari. Baik dan buruknya kualitas jalan dapat dirasakan dan dilihat secara nyata oleh warga” pungkas tamila.
Anggaran besar,Korupsi dan kolusi besar. Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran pembangunan jalan cukup besar dari tahun ketahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemerintah pusat menganggarkan Rp 203,5 triliun untuk pembangunan jalan nasional, terus mengapa jalan yang berada di tenerungan Likupang Bitung tepatnya di lokasi PT MSM semakin parah??
Ketua LSM KIB SULUT Ato Tamila meminta kepada pihak balai jalan nasional agar dapat memperhatikan akses jalan yang berada di tenerungan Likupang Bitung, karena itu adalah akses jalan induk bagi masyarakat Likupang maupun masyarakat lainya.
“Itu jalan retak sudah bertahun-tahun tak kunjung di perbaiki dan bahkan saat ini sudah lebih parah lagi”
Redaksi,